SAKA WANABAKTI TEMANGGUNG

KEBERSAMAAN

Selasa, 24 Januari 2012

pelantikan saka wana bakti 2011/2012

p

lambang swb

saka wana bakti temanggung

PROFI L SAKAWANABAKTI TEMANGGUNG

oleh Informasi Saka Wanabakti Temanggung pada 22 Juni 2011 pukul 16:25
BUKU PANDUAN
PERINTIS
SAKA WANA BHAKTI (SWB)

  



KABUPATEN TEMANGGUNG
TAHUN 2011



   LATAR BELAKANG
Kegiatan pramuka di Tingkat Kabupaten Temanggung salah satunya Saka Wana Bhakti    (SWB)  yang bertindak sebagai pelopor pramuka dibidang kehutanan dan lingkungan alam sekitar. Yang melibatkan gugus pramuka dari seluruh sekolah menengah di Kabupaten Temanggung. Tanpa peran serta siswa/siswi hampir mustahil,suatu program dan kegiatan dapat  berhasil mencapai tujuan dan sasaran. Peran siswa/siswi diwujudkan dalam tuntunan Dasa Darma Pramuka dan Tri Satya.
Pramuka Saka Wana Bhakti sangan dibutuhkan untuk pembinaan, bimbingan dan arahan bagi siswa/siswi yang ikut berperan aktif dalam pelaksanaannya. Pramuka Saka Wana Bhakti diterapkan  melalui pembangunan mental secara kesadaran kritis dan penuh kemandirian dan Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
Satuan Karya Pramuka (Saka) Wanabakti merupakan salah satu Saka (Satuan Karya) dalam Gerakan Pramuka Indonesia yang memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan khusus di bidang kehutanan dan lingkungan hidup serta menanamkan rasa cinta dan tanggung jawab dalam mengelola sumberdaya alam. Ruang lingkup materinya meliputi pengelolaan hutan, pemeliharaan hutan dan sumber daya alam, penyelamatan hutan dan lingkungan hidup, dan pemanfaatan hasil hutan bagi masyarakat. Tentunya tanpa meninggalkan materi-materi kepramukaan lainnya.
Saka yang bergerak dalam bidang cinta kehutanan dan lingkungan hidup ini terselenggara berdasarkan Keputusan bersama antara Departemen Kehutanan Republik Indonesia dan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang ditandatangani pada tanggal 27 Oktober 1983 di Jakarta.
Penyelenggaraan Saka Wanabhakti dilaksanakan oleh Gerakan Pramuka bekerja sama dengan Departemen Kehutanan, Perum Perhutani ataupun dengan LSM lingkungan hidup. Latihan dan kegiatan Saka Wanabakti diselenggarakan di tingkat Kwartir Ranting (Kecamatan) atau Kwartir Cabang (Kabupaten/Kota).

   TUJUAN
            Membangun Ksatria Pramuka yang berjiwa Dsa Darma dan Tri Satya.Tujuan dibentuknya Saka Wanabakti adalah untuk memberi wadah pendidikan di bidang kehutanan kepada anggota Gerakan Pramuka, terutama Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega agar mereka dapat membantu membina dan mengembangkan kegiatan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup, melaksanakan secara nyata, produktif dan berguna bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega sebagai baktinya terhadap pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.
   SASARAN
Hasil yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan Saka Wanabakti adalah agar para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega :
  • Memiliki rasa cinta dan tanggungjawab terhadap hutan dengan segala isi dan kekayaan yang terkandung didalamnya, serta kesadaran untuk memelihara dan melestarikannya.
  • Memiliki tambahan pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan di bidang kehutanan yang dapat mengembangkan pribadinya.
  • Memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk menghadapi segala tantangan hidup dalam hutan dengan tetap memperhatikan keamanan dan kelestarian hidup.
  • Memiliki disiplin dan tanggungjawab yang lebih mantap untuk memelihara kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
  • mampu menyelenggarakan kegiatan-kegiatan Saka Wanabakti secara positif, berdaya guna dan tepat guna, sesuai dengan bakat dan minatnya sehingga berguna bagi pribadinya, masyarakat bangsa dan negara.
  • mampu menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan dan kecakapannya kepada Pramuka Siaga dan Pramuka Penggalang serta anggota lainnya.

  KOMPONEN
Saka Wana Bakti beranggotakan:
  • Pembina Pramuka sebagai Pamong Saka (Pendidik) dan Instruktur.
  • Pramuka Penegak (usia 16-20 tahun) sebagai peserta didik
  • Pramuka Pandega (usia 21-25 tahun) sebagai peserta didik
  • Pramuka Penggalang (usia 11-15 tahun) juga dapat mengikuti kegiatan saka Wanabakti sebagai peminat.
Syarat menjadi Anggota Saka Wana Bakti :
  • Membuat pernyataan tertulis secara sukarela untuk menjadi anggota Saka Wanabakti.
  • Untuk calon anggota Gerakan Pramuka dan Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega, mendapat izin tertulis dari orang tua/wali, pembina Satuan dan Pembina Gugus depan.
  • Untuk Pamong Saka mendapat persetujuan dari Pembina Gugus depannya dan telah mengikuti Kursus Pembina Pramuka tingkat Dasar.
  • Instruktur tetap memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan di bidang Saka Wanabakti.
  • Pamong Saka dan Instruktur tetap, diangkat oleh Kwartir Cabang.
  • Sehat jasmani dan rohani
  • Sanggup mentaati semua peraturan yang berlaku

Dalam Saka Wanabhakti setiap anggota selain diberikan materi kepramukaan sebagaimana dalam kegiatan pramuka biasa juga diberikan penekanan kepada beberapa materi yang berkaitan dengan kehutanan, sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Satuan Karya Pramuka (Saka) Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.
Materi khusus Saka Wana Bhakti di kelompokkan dalam 4 krida, yaitu:
  • Krida Tata Wana yang meliputi perisalah hutan; pengukuran dan pemetaan hutan; dan penginderaan jauh.
  • Krida Reksa Wana yang meliputi keragaman hayati; konservasi kawasan; perlindungan hutan; konservasi jenis satwa; konservasi jenis tumbuhan; pemanduan; penelusuran gua; pendakian; pengendalian kebakaran hutan dan lahan; pengamatan satwa; penangkaran satwa; pengendalian perburuan; dan pembudidayaan tumbuhan.
  • Krida Bina Wana yang meliputi konservasi tanah dan air; perbenihan; pembibitan; penanaman dan pemeliharaan; perlebahan; budi daya jamur; dan persuteraan alam.
  • Krida Guna Wana yang meliputi: pengenalan jenis pohon; pencacahan pohon; pengukuran kayu; kerajinan hutan kayu; pengolahan hasil hutan; dan penyulingan minyak astiri.
Krida Tata Wana, terdiri atas 3 (tiga) SKK : 
  • SKK Perisalah Hutan
  • SKK Pengukuran dan Pemetaan Hutan
  • SKK Penginderaan Jauh.
Krida Reksa Wana, terdiri atas 13 (tiga belas) SKK :
  • SKK Keragaman Hayati  
  • SKK Konservasi Kawasan  
  • SKK Perlindungan Hutan
  • SKK Konservasi Jenis Satwa
  • SKK Konservasi Jenis Tumbuhan
  • SKK Pemanduan
  • SKK Penulusuran Gua
  • SKK Pendakian
  • SKK Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan
  • SKK Pengamatan Satwa
  • SKK Penangkaran Satwa
  • SKK Pengendalian Perburuan
  • SKK Pembudidayaan Tumbuhan.
 Krida Bina Wana, mempunyai 7 (tujuh) SKK :
  • SKK Konservasi Tanah dan Air
  • SKK Perbenihan
  • SKK Pembibitan
  • Penanaman dan Pemeliharaan
  • SKK Perlebahan
  • SKK Budidaya Jamur
  • SKK Persuteraan Alam.
Krida Guna Wana, mempunyai 6 (enam) SKK :
  • SKK Pengenalan Jenis Pohon
  • SKK Pencacahan Pohon
  • SKK Pengukuran Kayu
  • SKK Kerajinan Hutan Kayu
  • SKK Pengolahan Hasil Hutan
  • SKK Penyulingan Minyak Astiri.
Lambang Saka Wanabakti
memiliki lambang yang berbentuk segi lima di dalamnya terdapat lambang Departemen Kehutanan dan lambang Gerakan Pramuka. Lambang ini selain digunakan sebagai bendera juga dikenakan sebagai tanda pengenal yang dipasang di lengan baju sebelah kiri. Lambang ini mempunyai arti kiasan sebagai berikut:
ü  Pohon hijau melambangkan hutan yang subur yang mempunyai berbagai fungsi dalam upaya konservasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
ü  Pohon hitam melambangkan hutan yang produktif yang berfungsi sebagai sarana pendukung pembangunan nasional.
ü  Garis-garis lengkung biru melambangkan fungsi hutan sebagai pengatur tata air.
ü  Warna dasar coklat melambangkan tanah yang subur berkat adanya usaha konservasi tanah.
ü  Tunas kelapa kuning melambangkan kegemilangan generasi muda yang tergabung dalam Saka Wanabakti yang giat mendukung pembangunan hutan dan kehutanan serta pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
ü  Segilima melambangkan falsafah bangsa yaitu Pancasila yang merupakan azas tunggal bagi Saka Wanabhakti.
Keseluruhan lambang Saka Wanabakti ini mencerminkan anggota Satuan Karya Pramuka Wanabakti yang aktif membantu usaha pembangunan hutan dan kehutanan serta pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup guna mencapai masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
 Materi Mountaineering
1. Hill Walking/Hiking
Secara bahasa arti dari kata Mountaineering adalah teknik dalam mendaki gunung. adapun Ruang lingkup kegiatan dari Mountaineering sendiri meliputi banyak kegiatan diantaranya sebagai berikut :
Hill walking atau yang lebih dikenal juga sebagai hiking adalah sebuah kegiatan mendaki daerah perbukitan atau menjelajah kawasan bukit yang biasanya tidak terlalu tinggi dengan derajat kemiringan rata-rata di bawah 45 derajat. Dalam hiking tidak dibutuhkan alat alat bantu khusus, hanya dengan mengandalkan kedua kaki sebagai media utamanya. Tangan digunakan sesekali untuk memegang tongkat jelajah (di kepramukaan dikenal dengan nama stock atau tongkat pramuka) sebagai alat bantu. Jadi hiking ini lebih simpel dan mudah untuk dilaksanakan.
Level berikutnya dalam hal mountaineering adalah scrambling. Dalam pelaksanaannya, scrambling merupakan sebuah kegiatan mendaki gunung ke wilayah-wilayah dataran tinggi pegunungan (yang lebih tinggi dari bukit) yang kemiringannya lebih ekstrim (kira-kira di atas 45 derajat). Kalau dalam hiking kaki sebagai ‘alat’ utama maka untuk scrambling selain kaki, tangan sangat dibutuhkan sebagai penyeimbang atau membantu gerakan mendaki. Karena derajat kemiringan dataran yang lumayan ekstrim, keseimbangan pendaki perlu dijaga dengan gerakan tangan yang mencari pegangan. Dalam scrambling, tali sebagai alat bantu mulai dibutuhkan untuk menjamin pergerakan naik dan keseimbangan tubuh.
Berbeda dengan hiking dan scrambling, level mountaineering yang paling ekstrim adalah climbing! Climbing mutlak memerlukan alat bantu khusus seperti karabiner, tali panjat, harness, figure of eight, sling, dan sederetan peralatan mountaineering lainnya. Kebutuhan alat bantu itu memang sesuai dengan medan jelajah climbing yang sangat ekstrim. Bayangkan saja, kegiatan climbing ini menggunakan wahana tebing batu yang kemiringannya lebih dari 80 derajat! Ouhhh…
Nah, tentu saja mountaineering ini cukup menantang untuk digeluti… selain wahana kegiatannya yang berada di daerah ketinggian pegunungan yang diwarnai dengan tebing lembah, ngarai, ceruk, sungai, dan panorama tiada tara, untuk melakoni mountaineering ini tentu saja dibutuhkan kesiapan fisik yang mantap.
Secara garis besarnya untuk melakoni mountaineering pastikan tubuh kalian dalam kondisi sehat, fit, dan stamina oke. Untuk itu olahraga teratur sangat mutlak. Selain itu, kau harus bebas dari semua phobia akan hal-hal yang berkaitan dengan tempat-tempat tinggi dan punya kesiapan rencana yang mantap!
Peralatan dasar kegiatan alam bebas seperti ransel, vedples (botol air), sepatu gunung, pakaian gunung, tenda, misting (rantang masak outdoor), kompor lapangan, topi rimba, peta, kompas, altimeter, pisau, korek, senter, alat tulis, dan matras mutlak dibutuhkan selain alat bantu khusus mountaineering seperti tali houserlite/kernmantel, karabiner, figure of eight, sling, prusik, bolt, webbing, harness, dan alat bantu khusus lainnya yang dibutuhkan sesuai level kegiatannya.
2. Climbing
Climbing merupakan olah raga panjat yang dilakukan di tempat yang curam atau tebing. Tebing atau jurang adalah formasi bebatuan yang menjulang secara vertikal. Tebing terbentuk akibat dari erosi. Tebing umumnya ditemukan di daerah pantai, pegunungan dan sepanjang sungai. Tebing umumnya dibentuk oleh bebatuan yang yang tahan terhadap proses erosi dan cuaca.
Di dalam arti yang sebenarnya memang climbing itu panjat tebing. Tetapi banyak pula orang mengartikan bukan hanya panjat saja dalam kegiatan climbing ini melainkan juga Repling (turun tebing), Pursiking (naik tebing dengan menggunakan tali pursik) dan lain-lain.
Biasanya orang melakukan pemanjatan tebing ini dilakukan dengan konsentrasi yang tinggi, kekuatan tangan, kekuatan kaki, keseimbangan tubuh dijadikan tolak ukur dalam melakukan pemanjatan ini. Panjat tebing bukan hanya di alam tetapi kita bisa di tebing buatan (woll-climbing).
Dalam divisi climbing ini sangatlah mengharapkan peran lembaga STTA dalam melancarkan kegiatannya, yaitu adanya pembuatan woll-climbing. Didalam pembuatan wool-climbing memang memerlukan dana yang cukup besar. Maka dari itu Palastta mengharapkan kerjasama dari pihak manapun untuk dapat bekerja sama dalam pembuatan wool-climbing ini.
3. Rock Climbing
Rock Climbing adalah olah raga fisik dan mental yang mana selalu membutuhkan kekuatan, keseimbangan, kecepatan, ledakan-ledakan tenaga yang didukung dengan kemampuan mental para pelakunya. Ini adalah kegiatan yang sangat berbahaya dan dibutuhkan pengetahuan dan latihan. Olah raga ini juga menggunakan alat-alat panjat yang sangat krusial dan rawan, tetapi dengan teknik dan pengetahuan yang benar, olah raga ini sangat aman untuk dilakukan.
* Ice and Snow Climbing
Ice and Snow Climbing adalah olah raga fisik dan mental yang mana selalu membutuhkan kekuatan, keseimbangan, kecepatan, ledakan-ledakan tenaga yang didukung dengan kemampuan mental para pelakunya. Ini adalah kegiatan yang sangat berbahaya dan dibutuhkan pengetahuan dan latihan. Olah raga ini juga menggunakan alat-alat panjat yang sangat krusial dan rawan, tetapi dengan teknik dan pengetahuan yang benar, olah raga ini sangat aman untuk dilakukan.
* ALAT CLIMBING
adapun alat alat Climbing adalah
  1. 1.      Tali Pendakian
Fungsi utama Tali Pendakian dalam pendakian adalah sebagai pengaman apabila jatuh.Dianjurkan jenis-jenis tali yang dipakai hendaknya yang telah diuji oleh UIAA, suatu badan yang menguji kekuatan peralatan-peralatan pendakian. Panjang tali dalam pendakian dianjurkan sekitar 50 meter, yang memungkinkan leader dan belayer masih dapat berkomunikasi. Umumnya diameter tali yang dipakai adalah 10-11 mm, tapi sekarang ada yang berkekuatan sama, yang berdiameter 9.8 mm.
Ada dua macam tali pendakian yaitu :
* Static Rope, tali pendakian yang kelentirannya mencapai 2-5 % fari berat maksimum yang diberikan. Sifatnya kaku, umumnya berwarna putih atau hijau. Tali static digunakan untuk rappelling.
* Dynamic Rope, tali pendakian yang kelenturannya mencapai 5-15 % dari berat maksimum yang diberikan. Sifatnya lentur dan fleksibel. Biasanya berwarna mencolok (merah, jingga, ungu).
2. Carabiner
Adalah sebuah cincin yang berbentuk oval atau huruf D, dan mempunyai gate yang berfungsi seperni peniti. Ada 2 jenis carabiner :
* Carabiner Screw Gate (menggunakan kunci pengaman).
* Carabiner Non Screw Gate (tanpa kunci pengaman)
3. Sling
Sling biasanya dibuat dari tabular webbing, terdiri dari beberapa tipe. Fungsi sling antara lain :
- sebagai penghubung
- membuat natural point, dengan memanfaatkan pohon atau lubang di tebing.
- Mengurangi gaya gesek / memperpanjang point
- Mengurangi gerakan (yang menambah beban) pada chock atau piton yang terpasang.
4. Descender
Sebuah alat berbentuk angka delapan. Fungsinya sebagai pembantu menahan gesekan, sehingga dapat membantu pengereman. Biasa digunakan untuk membelay atau rappelling.
5. Ascender
Berbentuk semacam catut yang dapat menggigit apabila diberi beban dan membuka bila dinaikkan. Fungsi utamanya sebagai alat Bantu untuk naik pada tali.
6. Harnes / Tali Tubuh
Alat pengaman yang dapat menahan atau mengikat badan. Ada dua jenis hernas :
* Seat Harnes, menahan berat badan di pinggang dan paha.
* Body Harnes, menahan berat badan di dada, pinggang, punggung, dan paha.
Harnes ada yang dibuat dengan webbning atau tali, dan ada yang sudah langsung dirakit oleh pabrik.
7. Sepatu
Ada dua jenis sepatu yang digunakan dalam pemanjatan :
* Sepatu yang lentur dan fleksibel. Bagian bawah terbuat dari karet yang kuat. Kelenturannya menolong untuk pijakan-pijakan di celah-celah.
* Sepatu yang tidak lentur/kaku pada bagian bawahnya. Misalnya combat boot. Cocok digunakan pada tebing yang banyak tonjolannya atau tangga-tangga kecil. Gaya tumpuan dapat tertahan oleh bagian depan sepatu.
8. Anchor (Jangkar)
Alat yang dapat dipakai sebagai penahan beban. Tali pendakian dimasukkan pada achor, sehingga pendaki dapat tertahan oleh anchor bila jatuh. Ada dua macam anchor, yaitu :
* Natural Anchor, biasanya merupakan pohon besar, lubang-lubang di tebing, tonjolan-tonjolan batuan, dan sebagainya.
* Artificial Anchor, anchor buatan yang ditempatkan dan diusahakan ada pada tebing oleh si pendaki. Contoh : chock, piton, bolt, dan lain-lain.
SURVIVAL
Mengapa Ada Survival ?
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :
  • Keadaan alam (cuaca dan medan)
  • Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
  • Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)
Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita sendiri.




Definisi Survival
Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yang akan kita bahas di sini hanyalah menurut versi pencinta alam
S : Sadar dalam keadaan gawat darurat
U : Usahakan untuk tetap tenang dan tabah
R : Rasa takut dan putus asa hilangkan
V : Vitalitas tingkatkan
I : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya
V : Variasi alam bisa dimanfaatkan
A : Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya
L : Lancar, slaman, slumun, slamet

Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival tsb, agar dapat membantu anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu istilah "STOP" yang artinya :
S : Stop & seating / berhenti dan duduklah
T : Thingking / berpikirlah
O : Observe / amati keadaan sekitar
P : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan
Kebutuhan survival
Yang harus dipunyai oleh seorang survivor (penyelamat)
1.Sikap mental Semangat untuk tetap hidup
  • Kepercayaan diri
  • Akal sehat
  • Disiplin dan rencana matang
  • Kemampuan belajar dari pengalaman
2. Pengetahuan
  • Cara membuat bivak
  • Cara memperoleh air
  • Cara mendapatkan makanan
  • Cara membuat api
  • Pengetahuan orientasi medan
  • Cara mengatasi gangguan binatang
  • Cara mencari pertolongan
3. Pengalaman dan latihan
  • Latihan mengidentifikasikan tanaman
  • Latihan membuat trap, dll
4. Peralatan
  • Kotak survival
  • Pisau jungle , dll
5. Kemauan belajar
Langkah yang harus ditempuh bila anda/kelompok anda tersesat :
      Mengkoordinasi anggota
      Melakukan pertolongan pertama (penenangan terhadap anggota yang lemah)
      Melihat kemampuan anggota (fisik, mental)
      Mengadakan orientasi medan (naik ke tempat tertinggi seperti puncak pohon dll)
      Mengadakan penjatahan makanan (di handel satu orang atas keputusan bersama)
      Membuat rencana dan pembagian tugas
      Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia kuar (kode S O S asap dll)
      Membuat jejak dan perhatian (api, asap, susunan batu dll)
      Mencari pertolongan (penebang kayu, pendaki lainnya, jaga wana dll)
      Usahakan untuk tidak terpisah sendiri - sendiri (team work)
Bahaya-bahaya dalam survival
Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain :
1. Ketegangan dan panik
Pencegahan :
  • Sering berlatih
  • Berpikir positif dan optimis
  • Persiapan fisik dan mental
2. Matahari / panas
  • Kelelahan panas
  • Kejang panas
  • Sengatan panas
Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas :
  • Penyakit akut/kronis
  • Baru sembuh dari penyakit
  • Demam
  • Baru memperoleh vaksinasi
  • Kurang tidur
  • Kelelahan
  • Terlalu gemuk
  • Penyakit kulit yang merata
  • Pernah mengalami sengatan udara panas
  • Minum alkohol
  • Dehidrasi
Pencegahan keadaan panas :
  • Aklimitasi
  • Persedian air
  • Mengurangi aktivitas
  • Garam dapur
- Pakaian :
  • Longgar
  • Lengan panjang
  • Celana pendek
  • Kaos oblong


3. Serangan penyakit
  • Demam
  • Disentri
  • Typus
  • Malaria
4. Kemerosotan mental
Gejala : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris
Penyebab : Kejiwaan dan fisik lemah
Keadaan lingkungan mencekam
Pencegahan : Usahakan tenang
Banyak berlatih
5. Bahaya binatang beracun dan berbisa
Keracunan
Gejala : Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang
mencret, kejang-kejang seluruh badan, bisa pingsan.
Penyebab : Makanan dan minuman beracun
Pencegahan : Air garam di minum
Minum air sabun mandi panas
Minum teh pekat
Di tohok anak tekaknya
6. Keletihan amat sangat
Pencegahan : Makan makanan berkalori
Membatasi kegiatan
7. Kelaparan
8. Lecet
9. Kedinginan
Untuk penurunan suhu tubuh < 30° C bisa menyebabkan kematian

Membuat Bivak (Shelter)
Tujuan : untuk melindungi dari angin, panas, hujan, dingin
Macam :
Shelter asli alam
Gua : Bukan tempat persembunyian binatang
Tidak ada gas beracun
Tidak mudah longsor
Shelter buatan dari alam
Shelter buatan
Syarat bivak :
Hindari daerah aliran air (lembah anai)
Di atas shelter tidak ada dahan pohon mati/rapuh
Bukan sarang nyamuk/serangga
Bahan kuat
Jangan terlalu merusak alam sekitar (alam sekitar sebagai tameng dari angin)
Terlindung langsung dari angin (di sekitar perdu, tidak di kaki bukit atau puncaknya)

Mengatasi Gangguan Binatang
a. Nyamuk
Obat nyamuk, autan, dll
Bunga kluwih dibakar
Gombal dan minyak tanah dibakar kemudian dimatikan sehingga asapnya bisa mengusir nyamuk
Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk
b. Laron
Mengusir laron yang terlalu banyak dengan cabe yang digantungkan
c. Lebah
Apabila disengat lebah :
Oleskan air bawang merah pada luka berkali-kali
Tempelkan tanah basah/liat di atas luka
Jangan dipijit-pijit
Tempelkan pecahan genting panas di atas luka
d. Lintah
Apabila digigit lintah :
Teteskan air tembakau pada lintahnya
Taburkan garam di atas lintahnya
Teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya
Taburkan abu rokok di atas lintahnya
e. Semut
Gosokkan obat gosok pada luka gigitan
Letakkan cabe merah pada jalan semut
Letakkan sobekan daun sirih pada jalan semut
f. Kalajengking dan lipan
Pijatlah daerah sekitar luka sampai racun keluar
Ikatlah tubuh di sebelah pangkal yang digigit
Tempelkan asam yang dilumatkan di atas luka
Bobokkan serbuk lada dan minyak goreng pada luka
Taburkan garam di sekeliling bivak untuk pencegahan
Membuat Perangkap (Trap)
Macam-macam trap :
Perangkap model menggantung
Perangkap tali sederhana
Perangkap lubang jerat
Perangkap menimpa
Apace foot share
Bahan :
tali/kawat
Umpan
Batang kayu
Cabang pohon
Membaca Jejak
Jenis :
v  Jejak buatan : dibuat oleh manusia
v  Jejak alami : tanda jejak sebagai tanda keadaan lingkungan
v  Jejak alami biasanya menyatakan tentang :
v  Jenis binatang yang lewat
v  Arah gerak binatang
v  Besar kecilnya binatang
v  Cepat lambatnya gerak binatang
v  Membaca jejak alami dapat diketahui dari :Kotoran yang tersisa
v  Pohon atau ranting yang patah
v  Lumpur atau tanah yang tercecer di atas rumput
Air
Seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 – 30 hari tanpa makan, tapi orang tsb hanya dapat bertahan hidup 3 - 5 hari saja tanpa air.
Air yang tidak perlu dimurnikan :
v  Hujan (Tampung dengan ponco atau-daun yang lebar dan alirkan ke tempat penampungan)
v  Dari tanaman rambat/rotan
v  Potong setinggi mungkin lalu potong pada bagian dekat tanah, air yang menetes dapat langsung ditampung atau diteteskan ke dalam mulut
v  Dari tanaman (Air yang terdapat pada bunga (kantung semar) dan lumut)
Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu :
v  Air sungai besar
v  Air sungai tergenang
v  Air yang didapatkan dengan menggali pasir di pantai (+ 5 meter dari batas pasang surut)
v  Air di daerah sungai yang kering, caranya dengan menggali lubang di bawah batuan
v  Air dari batang pisang, caranya tebang batang pohon pisang, sehingga yang tersisa tinggal bawahnya lalu buat lubang maka air akan keluar, biasanya dapat keluar sampai 3 kali pengambilan
Makanan
Patokan memilih makanan :
v  Makanan yang di makan kera juga bisa di makan manusia
v  Hati-hatilah pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok
v  Hindari makanan yang mengeluarakan getah putih, seperti sabun kecuali sawo
v  Tanaman yang akan dimakan di coba dulu dioleskan pada tangan-lengan-bibir-lidah,tunggu sesaat. Apabila aman bisa dimakan

v  Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam
v  Hubungan air dan makanan
v  Untuk air yang mengandung karbohidrat memerlukan air yang sedikit
v  Makanan ringan yang dikemas akan mempercepat kehausan
v  Makanan yang mengandung protein butuh air yang banyak
Tumbuhan yang dapat dimakan
Dari batangnya :
v  Batang pohon pisang (putihnya)
v  Bambu yang masih muda (rebung)
v  Pakis dalamnya berwarna putih
v  Sagu dalamnya berwarna putih
v  Tebu
Dari daunnya :
v  Selada air
v  Rasamala (yang masih muda)
v  Daun mlinjo
v  Singkong
v  Akar dan umbinya :
v  Ubi jalar, talas, singkong
Buahnya :
v  Arbei, asam jawa, juwet
v  Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya :
v  Jamur merang, jamur kayu
Ciri-ciri jamur beracun :
  • Mempunyai warna mencolok
  • Baunya tidak sedap
  • Bila dimasukkan ke dalam nasi, nasinya menjadi kuning
  • Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke dalam masakan
  • Bila diraba mudah hancur
  • Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya
  • Tumbuh dari kotoran hewan
  • Mengeluarkan getah putih
Binatang yang bisa dimakan
Belalang ,Jangkrik ,Tempayak putih (gendon) ,Cacing ,Jenis burung ,Laron,Lebah , larva, madu  Siput ,Kadal (bagian belakang dan ekor),Katak hijau ,Ular : (1/3 bagian tubuh tengahnya ),Binatang besar lainnya.
Binatang yang tidak bisa dimakan
  • Mengandung bisa : lipan dan kalajengking
  • Mengandung racun : penyu laut
  • Mengandung bau yang khas : sigung
Api
Bila mempunyai bahan untuk membuat api, yang perlu diperhatikan adalah jangan membuat api terlalu besar tetapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik dan panas yang dihasilkan merata.
  • Dengan lensa / Kaca pembesar
Fokuskan sinar pada satu titik dimana diletakkan bahan yang mudah terbakar.

  • Gesekan kayu dengan kayu.
Cara ini adalah cara yang paling susah, caranya dengan menggesek-gesekkan dua buah batang kayu sehingga panas dan kemudian dekatkan bahan penyala, sehingga terbakar
  • Busur dan gurdi
Buatlah busur yang kuat dengan mempergunakan tali sepatu atau parasut, gurdikan kayu keras pada kayu lain sehingga terlihat asap dan sediakan bahan penyala agar mudah tebakar.

  • Bahan penyala yang baik adalah kawul terdapat pada dasar kelapa, atau daun aren

Survival kit
Survival kit ialah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalam perjalanan :
  • Perlengkapan memancing 
  • Pisau 
  • Tali kecil
  • Senter kecil + cadangan lampu dan baterai
  • Cermin suryakanta, cermin kecil
  • Peluit 
  • Korek api yang disimpan dalam tempat kedap air (kapsul film/slide foto)
  • Tablet garam
  • Obat-obatan pribadi 
  • Jarum + benang + peniti :)

Tempat Wisata Temanggung :
  • Air Terjun Lawe Desa Gondosuli Kecamatan Bulu
  • Curug Lawe Desa Muncar, Kecamatan Gemawang
  • Goa Lawa Temanggung desa Lempuyang Kecamatan Candiroto
  • Jumprit Kecamatan Ngadirejo
  • Monumen Bambang Sugeng
  • Monumen Meteorit Desa Wonotirto, Kecamatan Bulu.
  • Pikatan Water Park Temanggung, Jawa Tengah, Indonesia 
  • Rest Area Kledung Pass
  • Air Terjun Surodipo/Trocoh
Sekilas Pandang Kota TemanggungKabupaten
Temanggung didominasi oleh wilayah perbukitan 33.185 ha (38,05%), berombak seluas 23.231 ha (26,63%), agak datar seluas 177 ha (0,20%), bergunung seluas 36.678 ha (42,05%). Wilayah datar sampai bergelombang yang merupakan wilayah potensial untuk pengembangan pertanian, seluas 38.301 ha (43,90%), sedangkan sisanya merupakan daerah dengan lereng lebih dari 15%. Sebagian wilayah perbukitan yang mempunyai lereng landai masih cukup sesuai untuk pengembangan pertanian terutama tanaman tahunan/perkebunan. Masyarakat petani di Temanggung, khususnya yang berada di daerah lereng Gunung Sumbing-Sindoro, mayoritas penduduknya adalah bermata pencaharian sebagai petani. Adapun tanaman yang cocok ditanam didaerah tersebut lebih pada tanaman holtikultura seperti sayur-sayuran, tembakau, kopi, dan sebagainya. Akan tetapi yang menjadi produk andalan bagi para petani di daerah ini adalah tanaman tembakau. Hal tersebut terjadi karena harga tembakau sangat menjanjikan bagi para petani. Dari hasil pertanian tembakaulah para petani di daerah tersebut dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka.. Akan tetapi semenjak tahun 1998 harga tembakau di Temanggung mulai menurun yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti hasil produksi tembaku yang menurun akibat dari tingkat curah hujan yang tinggi, pengurangan lahan pertanian untuk di tanami tembakau di daerah lereng gunung karena akan berakibat longsor, kualitas tembakau Temanggung yang menurun akibat dari adanya percampuran tembakau dari daerah lain (tidak murni tembakau Temanggung), Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 1999 tentang Pembatasan Tar dan Nikotin. Peraturan ini, yang menyebutkan tahun 2003 sebagai batas waktu paling akhir bagi pemberlakuan rokok berkadar nikotin dan tar rendah, sangat memukul petani karena tembakau Temanggung memiliki kadar tar dan nikotin yang tinggi, dan sebagainya Hingga suatu saat ketika berkesempatan pergi bersama teman-teman di Saka Wana Bakti ( Pramuka yang berda di bimbingan Perhutani dan Kehutanan) mobil kami melewati gunung Sindoro Sumbing. “Mana hutannya?” tanya saya penasaran, sepanjang perjalanan saya membayangkan hutan itu begitu menakjubkan tempat untuk menampung dan mengalirkan air, tempat plasma nutfah, tempat bernaung binatang-binatang hutan. Teman saya, anggota Saka Wana Bakti hanya terdiam, lalu akhirnya ia menunjuk suatu area. Saya ikuti arah telunjuknya, hati saya sakit. Yang saya lihat hanyalah beberapa pohon pinus yang membisu di antara gerombolan daun tembakau .
Saya pernah membaca di koran daerah bahwa ternyata kualitas panili Temanggung terbaik di dunia. Ternyata pula, pemerintah juga sudah pernah mensosialisasikan penanaman panili. Seingat saya, info ini didapat dari Perhutani.  Sayangnya, belum ada hasil yang membanggakan karena menanam panili lebih sulit daripada tembakau hingga akhirnya petani tetap setia dengan tembakau.
Sejak saat itu saya tidak hanya sekadar pecinta (orang yang pekerjaannnya mencintai) tapi saya pencinta (orang yang mencintai) alam. Saya ikuti berbagai aktivitas kehutanan. Mulai dari pembibitan program seribu pohon, pembuatan kompos, ikut penyuluhan ternak ulat sutra sebagai alternatif pengembangan potensi lain Temanggung selain Tembakau, hingga kampanye hari Bumi dan Lingkungan bersama teman-teman SWB (Saka Wana Bakti), SHC (Sumbing High Club) serta STB (Saka Taruna Bumi) lewat pamflet yang kami bagikan, delapan tahun silam.
Bolehlah saya mempunyai harapan yang berayun di pupus daun tembakau-mu, para petani tembakau, untuk Temanggung-kita. Suatu saat nanti emas hijau tidak hanya menghijaukan kantung petani tembaku saja melainkan juga menghijaukan bhumi pala, Temanggung bersenyum. Sebelum pohon terakhir tertebas, sebelum sungai terakhir beracun, sebelum udara terakhir tercemar mari kita jaga hutan kita. No forest no future!



Filosofi Sebuah Organisasi
Manusia terhotmat karena Amalnya Organisasi Besar Karena Anggotanya
Jika anda seorang anggota Organisasi ingatlah kata kata ini "Manusia terhotmat karena Amalnya Organisasi Besar Karena Anggotanya"
Adalah benar jika para anggota sebuah organisasi tidak aktif, maka tinggal tunggu saja kehancuran organisasi itu,…
"menjadi anggota organisasi jangan difikir akan mendapatkan apa kita dari sana…
Akan tetapi apa yang kita berikan pada organissi itu"
Organisasi bukan dijadikan tempat menghasilkan uang, akan tetapi organisasi adalah tempat untuk kita melatih diri membuat sebuah jaringan…
Belajar mengadu argumentasi, dan belajar mewujudkan sebuah mimpi, hal seperti ini sebetulnya yang kita akan peroleh lebih…
Belajar mengadu argumentasi kita tidak bisa belajar sendiri, harus ada orang yang menyaingi, akan tetapi bukan untuk saling menjatuhkan akan tetapi untuk saling mengisi kekurangan antara yang satu sama yang lain

SALAM RIMBA.....
DI SINI BUKTI ANAK BANGSA YANG PEDULI PADA LINGKUNGAN DAN KEGIATAN SOSIAL TANPA PAMRIH.....

Dasa Dharma & Tri Satya

Tri Satya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menjalankan pancasila.
2.  Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
3.  Menepati Dasa Dharna

Dasa Dharma
Pramuka itu :
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan kesatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela Menolong dan tabah
6. Rajin, terampil dan gembira
7. Hemat, cermat, dan bersahaja
8. Disiplin Berani dan setia
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

created by: khotibul umam swb tmg