SAKA WANABAKTI TEMANGGUNG

KEBERSAMAAN

Kamis, 08 Maret 2012

 
MATERI SURVIVAL SAKA WANA BAKTI KABUPATEN TEMANGGUNG
PENGETAHUAN DASAR SURVIVAL
Survival berasal dari kata survive yang berarti mampu mempertahankan diri dari keadaan tertentu. Dalam hal ini mampu mempertahankan diri dari keadaan yang buruk dan kritis. Sedangkan Survivor adalah orang yang sedang mempertahankan diri dari keadaan yang buruk.
Survival adalah keadaan dimana diperlukan perjuangan untuk bertahan hidup. Survival merupakan kehidupan dengan waktu mendesak untuk melakukan improvisasi yang memungkinkan. Kuncinya adalah menggunakan otak untuk improvisasi.
Statistik membuktikan hampir semua situasi survival mempunyai batasan waktu yang singkat hanya 3 hari atau 72 jam bagi orang hilang, dan yang mampu bertahan cukup lama tercatat sangat sedikit sekitar 5 persen itupun karena pengetahuan danpengalamannya.
Dalam situasi survival janganlah tergesa-gesa menentukan prioritas survival karena dapat berakibat salah, gagasan kaku yang tidak boleh ditawar-tawar juga akan berakibat fatal. Ketepatan memutuskan dengan didukung pengalaman dan hasil diskusi dapat menguntungkan karena situasi darurat perlu pertimbangan dan sikap tegas dalam mencapai tujuan akhir.Dalam keadaan survival diperlukan pengetahuan terhadap kondisi dan kebutuhan tubuh, bukan mutlak mengerti secara fisik tetapi memahami reaksi atau dampak akibat pengaruh lingkungan. menggunakan pengetahuan dalam usaha mengatur diri saat keadaan darurat adalah kunci dari survival. Pengaturan disini adalah memelihara ketrampilan dan kemampuan untuk mengontrol sumber daya didalam diri dan kemampuan memecahkan persoalan, bila pengaturan keliru, tidak hanya badan terganggu akan tetapi dapat langsung berdampak terhadap kemampuan untuk tetap hidup. Memahami jenis kebutuhan hidup yang menjadi prioritas sangat menguntungkan didalam situasi survival.
Dalam kondisi survival tantangan yang sangat dominan adalah sikap mental atau psikologis untuk mencari kebutuhan tubuh dan untuk memperolehnya dibutuhkan gagasan-gagasan dengan dasar pertimbangan dari pengalaman atau pendidikan yang pernah diikutinya, pengalaman hidup dengan resiko tinggi dan aktivitas menantang terbukti dapat membuat orang belajar untuk berbuat yang lebih baik dan melakukanadaptasi efektif.
Berikut adalah contoh susunan prioritas dalam keadaan survival :
1. Tentunya yang paling utama adalah udara. bernafas dilakukan setiap detik untuk bertahan hidup oleh karena itu udara mendapat prioritas utama untuk bertahanhidup. survival tanpa udara umumnya hanya bertahan selama 3 sampai 5 menit.
2. Selanjutnya dibutuhkan perlin- dungan, dari cuaca buruk dan keganasan alam.sejak keberadaannya manusia dibatasi lingkungannya sendiri mulai dari temperaturyang sangat berpengaruh pada tubuh. Untuk itu diperlukan sesuatu yang dapatmelindunginya contohnya api yang dapat menghangatkan dan menjaga temperatur tubuh,jika tidak ada rumah, tenda atau gua. Api dapat dimasukkan kedalam prioritas kedua
3. Istirahat, sepele namun dibutuhkan, dengan istirahat jaringan tubuh akanterbebas dari CO2, asam dan pemborosan lain. Istirahat yang dimaksud adalahistirahat fisik dan juga mental sebab stress dapat mengurangi kemampuan untuk bertahan. Dengan demikian istirahat dapat dimasukkan kedalam prioritas ketiga.
4. Air. Kehilangan cairan dan kondisi air yang tidak dapat diminum adalah persoalan didalam survival. Tubuh manusia kira-kira terdiri dari 2/3 jaringan yang mengandung air dan merupakan bagian sistem sirkulasi di dalam organ tubuh. Airdapat menjaga suhu tubuh, memperlancar buang air dan mencerna makanan. Kondisi lingkungan yang exstrem tanpa air dapat mengurangi kemampuan bertahan hidup hingga tiga hari, sehingga air dapat dimasukkan kedalam prioritas keempat. Sangatlah bijaksana apabila pemakaian air dapat dihemat.
5. Tubuh manusia membutuhkan makanan tiga kali sehari. Tetapi sementara banyakmanusia di benua lain hanya dapat makan sekali sehari atau bahkan tidak makanberhari-hari. Catatan menunjukkan bahwa tanpa makanan survivor dapat bertahan selama 40 sampai 70 hari. Keharusan untuk mendapatkan makanan adalah prioritasterakhir dalam survival. Penghematan energi adalah salah satu cara untuk mengimbangi kekurangan makanan.


Sikap dalam Survival
Sikap cepat tanggap dalam keadaan darurat sangat diperlukan. Setiap orang harus dapat berbuat yang terbaik dalam memprioritaskan pandangan terhadap lingkungandarurat. Hal ini tidak mudah karena sikap ini perlu latar belakang pengetahuan dan keterampilan. Bila semua prioritas telah diperoleh, tetapi masih kehilangan kemauan untuk hidup atau kemampuan untuk menguasai mental yang disebabkan kondisi
fisik, maka akhirnya akan hilang sama sekali. Kondisi yang demikian sangat membahayakan dan bahkan sesuatu yang menguntungkan pun akan dibuangnya. Juga yang perlu diingat janganlah meremehkan sesuatu yang anda lihat. Sikap mental positifsangat diperlukan untuk menganalisa semua yang bertentangan dengan tubuh.
Apa saja yang berguna dalam mengha- dapi situasi survival dapat dilihat dalam dua
persoalan :
1. Kesiapan mendiskusikan dengan jelas “apakah anda ingin hidup ?”, ungkapan yang sederhana. Secara naluriah manusia mempunyai insting untuk menjaga diri.Banyak kegiatan survival yang menunjukkan adanya jalan keluar dari periode fisik ekstrem dan mental stress ke posisi tenang. Sadar atau tidak orang mempunyai kekuatan untuk dirinya sendiri terhadap kematian. Oleh karena itu setiap orang juga mempunyai kekuatan untuk dirinya sendiri terhadap kehidupan.
2. Kemampuan untuk memecahkan persoalan, hal ini didapat jika kita mampu mempertahankan kondisi tubuh. sebagai contoh : tubuh manusia bekerja optimum dengan temperatur 37 derajat C. Mengabaikan temperatur lingkungan akan menyebabkan penyempitan susunan fungsi inti didalam tubuh yang efektivitasnya tinggi yang pada akhirnya akan mengganggu peredaran darah, menurunkan aktivitas sel, dan akhirnya otak cepat kehilangan hubungan dengan realitas, akhirnya bertindak irrasional berbarengan dengan turunnya koordinasi yang akhirnya berakibat fatal. Pengetahuan dan pengalaman tidak ada artinya kalau tubuh hanya bekerja dengan separuh kemampuannya, penghematan sumberdaya seperti energi, panas dan air adalah penting.
Mengapa ada Survival ?
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :
Keadaan alam (cuaca dan medan)
Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)
Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan
kita sendiri. Dalam keadan tersebut ada beberapa faktor yang menetukan seorang Survivor mampu bertahan atau tidak, antara lain : mental, kurang lebih 80% kesiapan kita dalam survival terletak dari kesiapan mental kita. Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :
Keadaan alam (cuaca dan medan)
Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)
Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita sendiri.
Definisi Survival
Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yang akan kita bahas di sini hanyalah menurut versi pencinta alam ;
Sadarkan diri dalam keadaan gawat darurat
Usahakan untuk tetap tenang dan tabah
Rasa takut dan putus asa harus hilangkan
Vitalitas mesti ditingkatkan
Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya
Variasi alam bisa dimanfaatkan
Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya
Lancar dan selamat
Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival tersebut,agar dapat membantu anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu istilah “STOP” yang artinya :
Stop & seating / berhenti dan duduklah
Thingking / berpikirlah
Observe / amati keadaan sekitar
Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan
Kebutuhan survival
Yang harus dipunyai oleh seorang survivor adalah :
1. Sikap mental ; Semangat untuk tetap hidup, Kepercayaan diri, Akal sehat, Disiplin dan rencana matang serta Kemampuan belajar dari pengalaman]
2. Pengetahuan ; Cara membuat bivak, Cara memperoleh air, Cara mendapatkan makanan, Cara membuat api, Pengetahuan orientasi medan, Cara mengatasi gangguan binatang, Cara mencari pertolongan
3. Pengalaman dan latihan ; Latihan mengidentifikasikan tanaman, Latihan membuat trap, dll
4. Peralatan ; Kotak survival, Pisau jungle , dll
Langkah yang harus ditempuh bila anda/kelompok anda tersesat :
1. Mengkoordinasi anggota
2. Melakukan pertolongan pertama
3. Melihat kemampuan anggota
4. Mengadakan orientasi medan
5. Mengadakan penjatahan makanan
6. Membuat rencana dan pembagian tugas
7. Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia kuar
8. Membuat jejak dan perhatian
9. Mendapatkan pertolongan
Bahaya-bahaya dalam Survival
Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain :
1. Ketegangan dan panik
Cara Pencegahan : Sering berlatih, Berpikir positif dan optimis dan Persiapan
fisik dan mental
2.  Matahari / panas
Kelelahan panas
Kejang panas
Sengatan panas
Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas : Penyakit akut / kronis, Baru sembuh dari penyakit Demam, Baru memperoleh vaksinasi, Kurang tidur, Kelelahan, Terlalu gemuk, Penyakit kulit yang merata, Pernah mengalami sengatan udara panas,Minum alkohol, Dehidrasi.
Pencegahan keadaan panas :
Aklimitasi
Persedian air
Mengurangi aktivitas
Garam dapur
Pakaian : Longgar, Lengan panjang, Celana pendek, Kaos oblong
3. Serangan penyakit
Penyakit yang biasa diderita pegiat alam bebas adalah Demam, Disentri, Typus, Malaria, Kemerosotan mental  Gejala : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris
Penyebab : Kejiwaan dan fisik lemah atau keadaan lingkungan mencekam
Pencegahan : Usahakan tenang dan tentu saja banyak berlatih
Bahaya binatang beracun dan berbisa
4.Keracunan
¦ Gejala ; Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang mencret,
kejang kejang seluruh badan, bisa pingsan.
¦ Penyebab : Makanan dan minuman beracun
¦ Pencegahan : Air garam di minum, Minum air sabun mandi panas, Minum teh
pekat atau di tohok anak tekaknya
Keletihan amat sangat
Pencegahan : Makan makanan berkalori dan Membatasi kegiatan
Bahaya lainnya dalam survival adalah : Kelaparan, Lecet, Kedinginan [untuk penurunan suhu tubuh 30° C bisa menyebabkan kematian]
 
Membuat Bivouck (Shelter)
Membuat bivouck atau shelter perlindungan dalam keadaaan darurat sebenarnya
bertujuan untuk untuk melindungi diri dari angin, panas, hujan, dingin dan gangguan binatang.
Macam –macam bivouck :
1. Shelter asli alam ; Gua [yang bukan tempat persembunyian binatang, tidak ada gas beracun dan tidak mudah longsor]. Ingat ! didalam gua jangan berteriak karena dapat meruntuhkan dinding gua.
2. Shelter buatan dari alam ; daun-daunan yang lebar, ranting kayu, atau separuhnya alam dan separuhnya butan [misalnya ponco di kombinasi dengan cerukbatu atau pohon tumbang atau ranting kayu]
Syarat bivouck :
Hindari daerah aliran air [bila terpaksa, maka gunakan bivouck panggung]
Di atas bivouck / shelter tidak ada dahan pohon mati/rapuh
Bukan sarang nyamuk/serangga
Bahan kuat
Jangan terlalu merusak alam sekitar
Terlindung langsung dari angin
Mengatasi Gangguan Binatang
a. Nyamuk ; Obat nyamuk, autan, dll , Bunga kluwih dibakar, Gombal / kain butut [dalam keadaan memaksa, penulis pernah memotong lengan baju kaos sebagai pengganti gombal] dan minyak tanah dibakar kemudian dimatikan sehingga asapnya bisa mengusir nyamuk , Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk.
b. Laron ; Mengusir laron yang terlalu banyak dengan cabe yang digantungkan
c. Disengat Lebah ; Oleskan air bawang merah pada luka bekas sengatan berkali-kali, Tempelkan tanah basah/liat di atas luka sengatan, Jangan dipijit-pijit, Tempelkan pecahan genting panas di atas luka, Olesi dengan petsin untuk mencegah pembengkakan
d. Gigitan Lintah ; Teteskan air tembakau pada lintahnya, Taburkan garam di atas lintahnya, Teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya, Taburkan abu rokok di atas lintahnya, Membuang [mengais] lintah upayakan dengan patahan kayu hidup yang ada kambiumnya.
e. Semut Gatal ; Gosokkan obat gosok pada luka gigitan, Letakkan cabe merah pada jalan semut, Letakkan sobekan daun sirih pada jalan semut
f. Kalajengking dan lipan; Pijatlah daerah sekitar luka sampai racun keluar, Ikatlah tubuh di sebelah pangkal yang digigit, Tempelkan asam yang dilumatkan di atas luka, Taburkan serbuk lada dan minyak goreng pada luka, Taburkan garam di sekeliling bivouck untuk pencegahan
g. Ular dll ; Untuk mencegah dan mengobati secara darurat gigitan dan sengatan binatang berbisa mematikan harus mempelajari Emergency Medical Care [EMC]
Membaca Jejak
Ada beberapa jenis jejak yang dapat diidentifikasi, yaitu jejak buatan, maksudnya adalah jejak yang dibuat oleh manusia dan jejak alami yaitu tanda jejak sebagai tanda keadaan lingkungan. Jejak alami biasanya menyatakan tentang jenis binatang yang lewat dan ada disekitar, arah gerak binatang, besar kecilnya binatang, cepat lambatnya gerak binatang. Untuk membaca jejak alami [binatang] dapat diketahui dari telapak yang ditinggalkan, kotoran yang tersisa, pohon atau ranting yang patah, lumpur atau tanah yang tercecer di atas rumput.
Air
Seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 – 30 hari tanpa makan, tapi orang tersebut hanya dapat bertahan hidup 3 – 5 hari saja tanpa air.
a.  Ada air yang tidak perlu dimurnikan, seperti air hujan langsung. Untuk memperoleh air hujan langsung dalam keadaaan sirvive di alam bebas, maka dapat dengan cara memampung dengan ponco atau daun yang lebar dan alirkan ke tempat penampungan [nesting atau phipless]. Air dari tanaman rambat/rotan atau bambu. Cara memperolehnya, yaitu potong setinggi mungkin lalu potong pada bagian dekat tanah, air yang menetes dapat langsung ditampung atau diteteskan ke dalam mulut. Selain rotan, bambu dan tumbuhan rambat, air juga dapat diperoleh pada bunga (kantung semar) dan lumut.
b. Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu antara lain adalah air sungai besar, air sungai tergenang, air yang didapatkan dengan menggali pasir di pantai (+ 5 meter dari batas pasang surut). Untuk mendaptkan air di daerah sungai yang kering,caranya dengan menggali lubang di bawah batuan
c. Berikutnya air juga dapat diperoleh dari batang pisang, caranya tebang batang pohon pisang, sehingga yang tersisa tinggal bawahnya [bongkahnya] lalu buat lubang ditengahnya maka air akan keluar, biasanya dapat keluar sampai 3 kali pengambilan.
Makanan / Sosiologi Botani :
Dalam kondisi hidup dialam bebas ada berbagai makanan yang dapat di konsumsi, tetapi harus memperhatikan beberapa syarat dan patokan berikut :
Makanan yang di makan kera juga bisa di makan manusia
Hati-hatilah pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok
Hindari makanan yang mengeluarakan getah putih, seperti sabun kecuali sawo
dan pepaya.
Tanaman yang akan dimakan di coba dulu dioleskan pada tangan, lengan, bibir
dan atau lidah, tunggu sesaat. Apabila terasa aman bisa dimakan.
Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam
Peringatan :
Hubungan air dan makanan; Untuk makanan yang mengandung karbohidrat memerlukan air yang sedikit, Makanan ringan yang dikemas akan mempercepat kehausan, Makanan yang mengandung protein butuh air yang banyak.
Tumbuhan yang dapat dimakan dapat diketahui dari ciri-ciri fisik, misalnya :
a. Permukaan daun atau batang yang tidak berbulu atau berduri.
b.Tidak mengeluarkan getah yang sangat lekat
c. Tidak menimbulkan rasa gatal, hal ini dapat dicoba dengan mengoleskan daunnya pada kulit atau bibir dan tidak menimbulkan rasa pahit yang sangat [dapat dicoba di ujung lidah]
Bagian-bagian tumbuhan yang dapat dimakan berupa batangnya :
Batang pohon pisang (putihnya)
Bambu yang masih muda (rebung)
Pakis dalamnya berwarna putih
Sagu dalamnya berwarna putih
Tebu
Bagian-bagian tumbuhan yang dapat dimakan berupa daunnya :
Selada air
Rasamala (yang masih muda)
Daun mlinjo
Singkong
Bagian-bagian tumbuhan yang dapat dimakan berupa akar dan umbinya :
Ubi jalar, talas, singkong
Bagian-bagian tumbuhan yang dapat dimakan berupa Buahnya :
Arbei, asam jawa, juwet
Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya :
Jamur merang, jamur kayu.
Tetapi ada beberapa jenis jamur beracun yang ciri-cirinya adalah :
Mempunyai warna mencolok
Baunya tidak sedap
Bila dimasukkan ke dalam nasi, nasinya menjadi kuning
Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke dalam masakan
Bila diraba mudah hancur
Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya
Tumbuh dari kotoran hewan
Mengeluarkan getah putih
Selain tumbuhan, berbagai hewan yang ditemukan di alam dapat dimakan juga, misalnya Belalang, Jangkrik, Tempayak putih (gendon), Cacing, burung, Laron, Lebah, larva, Siput/bekicot, Kadal [bagia belakang dan ekor], Katak hijau, Ular [1/3 bagian tubuh tengahnya], Binatang besar lainnya.
Ada beberapa ciri binatang yang tidak dapat dimakan, yaitu :
Binatang yang mengandung bisa : lipan dan kalajengking
Binatang yang mengandung racun : penyu laut
Binatang yang mengandung bau yang khas : sigung / senggung
Api
Bila mempunyai bahan untuk membuat api, yang perlu diperhatikan adalah jangan membuat api terlalu besar tetapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal ini
lebih baik dan panas yang dihasilkan merata.
Cara membuat api dalam keadaan darurat :
Dengan lensa / Kaca pembesar ; Fokuskan sinar pada satu titik dimana
diletakkan bahan yang mudah terbakar.
Gesekan kayu dengan kayu ; Cara ini adalah cara yang paling susah, caranya dengan menggesek-gesekkan dua buah batang kayu sehingga panas dan kemudian dekatkan bahan penyala, sehingga terbakar
Busur dan gurdi ; Buatlah busur yang kuat dengan mempergunakan tali sepatu atau parasut, gurdikan kayu keras pada kayu lain sehingga terlihat asap dan sediakan bahan penyala agar mudah tebakar. Bahan penyala yang baik adalah kawul /sabut terdapat pada dasar kelapa, atau daun aren
Survival kits
Survical kits adalah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalam perjalanan sebagai alat berjaga-jaga bila terjadi keadaan darurat atau juga dapat digunakan selama perjalanan. Beberapa contoh survival kits adalah :
Mata pancing /kait
Pisau / sangkur / vitrorinoc
Tali kecil
Senter
Cermin suryakanta, cermin kecil
Peluit
Korek api yang disimpan dalam tempat kedap air [tube roll film]
Tablet garam, norit
Obat-obatan pribadi
Jarum + benang + peniti
Ponco / jas hujan / rain coat
Lain-lain

TEKNIK SURVIVAL HUTAN

Teknik survival adalah bagian dari THAB yang mempunyai pokok bahasan :

1.    PERSIAPAN PERJALANAN DAN KESEHATAN PERJALANAN.
2.    BOTANI DAN ZOOLOGI PRAKTIS.
3.
    PIONEERING, meliputi : navigasi, mountaineering, tali temali/jerat, pengetahuan 
       medan, bivak, mencari air, membuat api, komunikasi lapangan, membaca jejak, 
       manaksir jarak dan ketinggian.

Namun penerapannya dipengaruhi oleh faktor-faktor :
1.
    Subyektif (jasmani rohani).
2.    Proses pelaksanaannya.
3.
    Obyektif (kondisi lingkungan/medan).
4.
    Faktor pendukung (sarana danprasarana kegiatan).
DEFINISI UMUM :

    Survival itu apa yach? Ada yang tau ga’? yup betul survival adalah suatu usaha dalam         
    keadaan darurat alias kepepet untuk mempertahankan diri dari ancaman lingkungan agar 
    terus dapat mempertahankan hidup dan melanjutkan kegiatan/tugas yang sedang 
    dilaksanakannya. Intinya berusaha untuk hidup dengan kondisi apa adanya.DEFINISI KHUSUS :
    Bagi para petugas SAR, survival adalah usaha dalam keadaan terbatas untuk mengolah 
    kebutuhan pendukung SAR secara maksimal dengan memanfaatkan factor alam yang 
    ada disekitarnya sehingga kegiatan operasi SAR masih terlaksana.

    Keadaan darurat/terbatas ini meliputi :
    1.
    Kesehatan jasmani dan rohani
           contoh : tegangan emosi, ketakutan, kesepian, tertekan, putus asa, putus cinta 
           (yee….) dan terasing, kecelakaan, luka.
    2.
    Tersesat.
    3.    Kondisi medan yang berat.
    4.    Terbatasnya perlengkapan.
    5.    Bahan makanan terbatas.

    Jadi memang teknik survival hutan perlu disegarkan kembali agar permasalahan yang 
    kurang dalam hal kemampuan, pengetahuan dan perlengkapan bisa diatasi dengan 
    perencanaan, persiapan dan latihan sehingga dalam praktek yang sesungguhnya tidak 
    menjadi persoalan baru yang lain selain operasi SAR itu sendiri.

    Pembahasan ruang lingkup dibatasi, meliputi pemahaman :
    1.    Mampu mempraktekkan pengetahuan yang sesuai untuk kegiatan/tugas yang 
           dikerjakan.
    2.
    Pengembangan teknis dan system pengelolaan survival.
    3.
    Peralatan survival yang tepat.

    Pada prakteknya semua keadaan darurat yang terjadi dalam mengatasinya melalui     
    tahap / tindakan :
    1.
    Menilai kesehatan secara keseluruhan dari tim.
    2.
    Melakukan komunakasi bila mungkin, agar keadaan darurat tidak berlarut-larut dan 
           yang sakit dapat segera ditolong.
    3.
    Membuat perlindungan sementara dan perlengkapannya.
    4.
    Istirahat untuk mengembalikan kondisi.
    5.
    Evaluasi :
           -    menilai permasalahan yang sudah, sedang dan akan terjadi           -    mencari sebab timbulnya keadaan darurat           -    penentuan lokasi untuk pengelolaan keadaan darurat           -    menyusun daftar makanan, air dan alat yang masih tersisa           -    membagi tugas


MEMBUAT API

Perlunya api pada kondisi darurat karena peranannya sebagai penghangat, isyarat, memasak, merebus air, dll.
Unsure pembentuk perapian :

1.    Penyala : kayu kecil, serbuk kayu lapuk, ranting pinus, kulit palmae, lumut kering
2.    Pembakar : kayu mati, dahan kering, rumput, kotoran binatang kering, lemak hewan, 
       arang, gambut.
3.    Api :
       -    Korek api yang baik.
       -    Bila tanpa korek
            *    lensa kamera, lensa teropong (binocular) dengan memfokuskan cahaya 
                 matahari pada obyek yang dibakar.
            *    Batu api bila ada.
            *    Gesekan-gesekan bambu kering sampai panas sekali dan timbul bara, dalam
                 keadaan darurat cara ini adalh yang paling mudah dikerjakan dan hasilnya paling optimal.
            *    Dll.

AIR

KEBUTUHAN AIR
    Untuk kondisi manusia dapat hidup tanpa air dalam keadaan tubuh sehat maksimal 
    selama empat hari. Akan mati 8-12 hari. Apa benar? kalau ga’ percaya buktikan 
    sendiri.OK!. Bila ada air tetapi tak ada makanan, orang akan bertahan selama 3 minggu. 
    Sedang kebutuhan dasar air pada manusia minimal 2,5 liter perhari. Naik turunnya 
    kebutuhan air tergantung pada aktivitas kegiatan dan makanan yang dimakan, juga 
    dipengaruhi oleh kondisi cuaca atau alam.

    Syarat Mutu Air

    Air yang dikonsumsi manusia ideal harus memenuhi syarat sebagai berikut :
    1.    Syarat Fisik
           Tak berbau, tak berasa, tak berwarna dan sejuk (dibawah suhu sekitar), jernih 
           (kekeruhan 1mg/liter SiO2.
    2.    Syarat Bakteriologi           -    Angka kuman 1 cc kurang dari 100 cc air.           -    Bakteri coli tak ada dalam 100 cc air.
    3.    Syarat Chemis           -    Zat yang ada kurang dari 100 mg/liter           -    Zat organic kurang dari 10 mg/liter           -    Mengandung fluor dan yodium           -    Tak boleh mengandung gas H2S, NH4, NO3 kurang dari 20 mg/liter, NO2

    Dalam praktek, persyaratan diatas yang paling mudah dipenuhi adalah syarat fisik, 
    kemudian air dimasak (melalui proses penjernihan dan sterilisasi dengan obat), air 
    langsung dapat diminum.
MACAM AIR
    Mutu tingkat air dimulai dari kandungan zat-zat didalamnya    1.    Air terkontaminasi (CONTAMINATED WATER)           yaitu air yang mengandung racun, unsur kimia biologi, radiology (kibira) atau jasad 
           renik yang dapat menimbulkan sakit.

    2.    Air kotor terpolusi (POLLUTED WATER)           yaitu air yang mengandung bahan sampah, Lumpur atau limbah. Tak bisa dipakai 
           karena tidak memenuhi syarat fisik.

    3.    Air yang dapat dipakai (PORTABLE WATER)           yaitu air yang bebas kibira, racun dan organisme. Walau rasa kurang enak, sesudah 
           dimasak bisa diminum
    4.    Air nyaman (PALATABLE WATER)           yaitu air yang enak dan segar diminum.

Penjernihan Air
    Supaya air menjadi “palatable water” tahap-tahapnya :    1.    Sedimentasi
           yaitu air didiamkan sampai kotoran mengendap sendiri atau dicampur AlOH.
    2.    Koagulasi           yaitu pengendapan melalui zat kimia. Untuk bahan alkali sama dengan FCl2,
           NH4. non alkali sama dengan Na2SO4.

    3.    Filtrasi
           yaitu untuk menjernihkan air dengan pasir atau saringan diatomis.
    4.    Sterilisasi           yaitu untuk membunuh organisme penyebab penyakit, cara :           -    Delapan tetes yodium tinetur 2,5%/liter air selama 10 menit           -    KMnO4 (kalium permanganate)           -    Tablet halozone (untuk penjernih air)           -    Dicampur serbuk biji kelor 200mg/liter lalu diendapkan selama ½ jam.

    5.    Untuk penghilang bau, warna, racun, adalh dengan karbon aktif seperti : norit, aqua 
           nuchar, hidro darco
SUMBER AIR
    1.    Air yang tidak perlu dimurnikan/palatable water           -    Air bron/mata air           -    Air sumur, waduk, sungai, telaga, air hujan, mata air           -    Air dari tanaman :
                *    kelapa, kaktus dipotong diperas                *    liana/rotan dengan memotong dekat tanah ditampung                *    palmae diambil niranya                *    ruas bambu, bonggol pisang, lumut           -    Air tampungan dari embun
    2.    Air yang dimurnikan           -    Air berlumpur           -    Air yang tidak memenuhi syarat fisik.

PENCARIAN AIR
    1.    Pada tanah berbatu
           -    Cari mata air pada daerah karst           -    Dari saluran air pada dinding lembah yang memotong lapisan berpori.           -    Pada daerah granit cari pinggir bukit berumput paling hijau.
    2.    Pada tanah gembur           -    Cari pada daerah lembah atau lereng.           -    Kadang terdapat genangan kecil, air harus disterilkan.
    3.    Di pegunungan
           -    Digali bekas aliran sungai pada kelokan sebelah luar.           -    Pada hutan lumut, ambil lumut lalu peras.
    4.    Dari tumbuh-tumbuhan.
    5.    Menampung embun.




JERAT DAN PERANGKAP

JERAT

Adalah tali Bantu untuk menghubungkan/menarik benda. Ada bebarapa macam yang bisa digunakan untuk perangkap dan jerat binatang.

1.
    Jerat yang mematikan       -    Jerat mengikat
            Mekanisme kerja adalah menjerat leher/jalan nafas.
            Obyeknya : binatang buas seperti babi hutan, kera, dll.
       -    Jerat tusuk
            Mekanisme kerja seperti anak panah dengan arah tusukan muka, lambung,
            atau dari atas. Bisa berwujud jebakan lubang atau tusukan benda runcing.
            Obyek : binatang.       -    Jerat pukul
            Mekanisme kerja adalh memukul/menindas obyek dengan benda berat.            Obyek : binatang buas besar.

2.
    Jerat/perangkap hidup       -    Jerat mengikat            Mekanisme seperti jerat 1.a tapi tidak mematikan            Obyek : rusa, menjangan, ayam hutan, dll.       -    Perangkap kurungan            Mekanisme adalah bila binatang masuk kurungan akan tertutup.            Obyek : sam seperti 2.a.       -    Perangkap getah.       -    Perangkap jaring untuk burung atau kelelawar.
       -    Pancing untuk binatang/ikan.
       -    Perangkap khusus

B I V A K

(Tempat Tinggal / Perlindungan Sementara)


Tempat perlindungan sementara yang memenuhi syarat bisa melindungi diri dari hujan, panas, serangga, binatang atauuntuk kebutuhan lain misalnya : posko komunikasi, perbekalan. Maka pembuatannya berdasarkan kebutuhan, namun harus memenuhi syarat pokok dari segi Kesehatan dan TeknisA.    MAKSUD DARI SEGI KESEHATAN :
       1.    Ada sumber air untuk minum atau masak pada jarak dekat.       2.    Mudah mengalirkan air kotor.       3.    Tanah mudah menyerap air/lekas kering.       4.    Tanah tidak berbau atau beruap. Contoh : kuburan.B.    MAKSUD DARI SEGI TEKNIS :
       1.    Dekat sumber bahan.       2.    Dekat kayu baker.

Tujuan syarat pokok adalah agar pendirian bivak cepat dan tepat untuk keperluan tugas. Sedang lokasi yang memenuhi syarat adalah :
1.
    Daerah ketinggian, bukan disungai kering.
2.
    Jangan dibawah pohon dengan ranting lapuk.
3.
    Jangan dibawah atau diatas tebing.
4.
    Jangan menghadap arah angin.
5.
    Tidak dilewati binatang.

Jenis / macam tempat perlindungan :
1.
    Alam.
2.
    Sementara.
3.
    Semi permanent.

Sedang pembuatan bivak dipengaruhi oleh bahan yang tersedia :

1.    Yang ada di alam, misal :       -    kayu/ranting untuk tiang       -    sulur rotan/ijuk aren untuk tali       -    macam-macam daun : nipah, pala, aren, pisang hutan, kelapa, lang-alang, talas             dan lainnya untuk atap atau dinding

2.
    Bahan yang sudah dipersiapkan, misal :       -    ponco / jas hujan       -    plastik besar

bentuknya pun mengacu pada maksud tempat berlindung dibuat yaitu : segitiga, setengah lingkaran, segi empat.

Tempat Perlindungan
1.    Alam : contoh yang lazim ialah ceruk-ceruk atau goa, pohon.
2.    Sementara :       a.    dengan ponco : - bisa bentuk miring atau tenda.              -    atap lebih rendah membuat suhu didalamnya lebih hangat       b.    dengan bahan-bahan ysng tersedia di alam.
3.    Semi Permanen       Menggunakan kerangka, mempunyai dinding dan pintu untuk keluar masuk.       Contoh : gubug, tenda / dome.

Untuk daerah yang banyak binatang buas, jarak lantai dari tanah minimal 3 meter.






PENGETAHUAN 

PISAU DAN KAMPAK

PISAU RIMBA

    Penggunaan

    Penggunaan pisau rimba harus dengan cara benar dan tepat dalam melintasi hutan. 
    Pemakaian yang tepat adalah pengambilan kecepatan dan sudut parang tertentu untuk 
    memperoleh hasil yang baik dan tidak terlalu berat. Kecepatan maksimum diperoleh 
    dengan memegang pisau rimba kuat-kuat dengan ibu jari dan 2 jari lain terlepas, lalu 
    diayun seperti cemeti dengan pergelangan tangan dan ibu jari dan sesaat sebelum kena 
    sasaran dua jari lain yang longgar dieratkan.

    Sudut yang baik untuk menebas adalah 45 derajat. Sudut kecil akan menyerempet 
    sehingga membahayakan orang disekitar dan si penebang. Dengan sudut besar pisau 
    akan mental. Miringkan tebasan menjauhi badan dan tidak tegak lurus.

    Perawatan
    1.
    Bila perlu dipertajam, asahlah bagian yang tajam sampai tipis debgan batu licin atau            gerenda dan jangan sampai pisau panas agar mata pisau tajamnya tidak berkurang.
    2.
    Biasakan diberi oli tebal bila tidak dipakai.
    3.
    Pegangan harus rata agar tidak melepuhkan tangan.KAMPAK

    Penggunaan
    1.
    Penggunaan sudut pegangan kampak bila untuk memotong kayu adalah 45 derajat,            bukan mendatar.
    2.
    Untuk memotong dahan adalah dari batang kearah pucuk pohon dan bukan            sebaliknya.
    3.
    Pengayunan yang tepat akan memberi kekuatan dan memotong dengan beberapa 
           kali pukul lebih dari sekali pukul.

    Perawatan
    Sama dengan perawatan pisau.
            misal : kelapa berlubang untuk monyet.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar